Surabaya, 6 Januari 2024 - AFKAR atau Akademi Farmasi Surabaya dalam Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) tahun 2024 dengan tema utama "Menciptakan Generasi Berintegritas, Kompeten dan Unggul." tanggal 6 Januari 2024, dihadiri oleh mahasiswa dan civitas akademika mengundang Pemateri utama Dr. H. Rangga Sa’adillah S.A.P., M.Pd.I., seorang Dosen dari STAI Taswirul Afkar Surabaya. Materi yang disampaikan membahas secara mendalam mengenai Generasi Z, kelompok demografis yang lahir sekitar pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an.
Dalam paparannya, Dr. Rangga menjelaskan bahwa Generasi Z tumbuh di era teknologi digital dan internet, yang memberikan mereka akses luas terhadap informasi dan interaksi online. Generasi ini dikenal sebagai individu yang kreatif, adaptif, dan memiliki kemampuan multitasking tinggi.
Dalam konteks pendidikan dan karier, Generasi Z cenderung mencari pengalaman belajar yang praktis dan menginginkan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan inovasi. Mereka juga aktif dalam isu-isu sosial dan lingkungan, menggunakan media sosial sebagai alat utama untuk berpartisipasi dan menyuarakan pendapat.
Namun, Dr. Rangga memberikan peringatan bahwa menjadi Generasi Z bukan hanya tentang keasikan menggunakan teknologi, tetapi juga harus bijak dalam menggunakan internet dan media sosial. Penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang tenggelam dalam dunia maya, mengabaikan kehidupan nyata di sekitarnya.
Menurut penelitian yang dirilis di Kompas, Generasi Z menjadi kelompok yang paling aktif membuka, mengakses, dan membaca media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter setiap harinya. Mereka juga cenderung lebih memilih berbelanja melalui e-commerce dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Dalam konteks pendidikan, Generasi Z memiliki kebebasan untuk belajar di mana saja dan kapan saja, bahkan guru atau sumber belajar dapat diakses melalui platform media sosial seperti Tik Tok dan Instagram.
Dr. Rangga juga menyoroti fakta bahwa Generasi Z saat ini menempati porsi demografi terbesar di Indonesia, mencapai sekitar 25,87% dari total penduduk menurut hasil Sensus Penduduk Tahun 2020. Oleh karena itu, Generasi Z diharapkan dapat menjadi pelopor perubahan positif, menjadi influencer, dan tidak putus asa menghadapi kendala seperti stres karena prospek kerja yang tidak sesuai ekspektasi dan masalah keuangan jangka panjang.
Kendati demikian, Dr. Rangga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia digital dan spiritualitas. Generasi Z perlu mempertahankan integritas dan moralitas di era Society 5.0 yang semakin terkoneksi. Acara LKMM-TM 2024 ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam dan wawasan bagi mahasiswa untuk menjadi generasi yang berintegritas, kompeten, dan unggul di masa depan.
Dalam paparannya, Dr. Rangga menjelaskan bahwa Generasi Z tumbuh di era teknologi digital dan internet, yang memberikan mereka akses luas terhadap informasi dan interaksi online. Generasi ini dikenal sebagai individu yang kreatif, adaptif, dan memiliki kemampuan multitasking tinggi.
Dalam konteks pendidikan dan karier, Generasi Z cenderung mencari pengalaman belajar yang praktis dan menginginkan lingkungan kerja yang mendukung kreativitas dan inovasi. Mereka juga aktif dalam isu-isu sosial dan lingkungan, menggunakan media sosial sebagai alat utama untuk berpartisipasi dan menyuarakan pendapat.
Namun, Dr. Rangga memberikan peringatan bahwa menjadi Generasi Z bukan hanya tentang keasikan menggunakan teknologi, tetapi juga harus bijak dalam menggunakan internet dan media sosial. Penggunaan internet yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang tenggelam dalam dunia maya, mengabaikan kehidupan nyata di sekitarnya.
Menurut penelitian yang dirilis di Kompas, Generasi Z menjadi kelompok yang paling aktif membuka, mengakses, dan membaca media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter setiap harinya. Mereka juga cenderung lebih memilih berbelanja melalui e-commerce dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Dalam konteks pendidikan, Generasi Z memiliki kebebasan untuk belajar di mana saja dan kapan saja, bahkan guru atau sumber belajar dapat diakses melalui platform media sosial seperti Tik Tok dan Instagram.
Dr. Rangga juga menyoroti fakta bahwa Generasi Z saat ini menempati porsi demografi terbesar di Indonesia, mencapai sekitar 25,87% dari total penduduk menurut hasil Sensus Penduduk Tahun 2020. Oleh karena itu, Generasi Z diharapkan dapat menjadi pelopor perubahan positif, menjadi influencer, dan tidak putus asa menghadapi kendala seperti stres karena prospek kerja yang tidak sesuai ekspektasi dan masalah keuangan jangka panjang.
Kendati demikian, Dr. Rangga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia digital dan spiritualitas. Generasi Z perlu mempertahankan integritas dan moralitas di era Society 5.0 yang semakin terkoneksi. Acara LKMM-TM 2024 ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam dan wawasan bagi mahasiswa untuk menjadi generasi yang berintegritas, kompeten, dan unggul di masa depan.